Membeli rumah atau apartemen untuk hunian merupakan keputusan besar yang perlu dipikirkan matang-matang. Selain sebagai tempat tinggal, rumah atau apartemen pun dapat berfungsi sebagai invertasi jangka panjang. Sebaiknya memilih yang paling sesuai dengan budget dan kebutuhan, sekaligus dapat memberikan keuntungan finansial di masa mendatang.
Saat ini tempat tinggal dapat dibagi menjadi 2 kategori besar, yaitu rumah tapak dan apartemen. Masing-masing memiliki plus minusnya tersendiri, tergantung bagaimana kebutuhan pemiliknya. Jika Anda masih bimbang untuk memutuskan membeli rumah atau apartemen, mulailah dengan membandingkan beberapa hal penting di bawah ini.
- 1. Status Hak Milik
- 2. Harga
- 3. Lokasi
- 4. Fasilitas
- 5. Biaya Bulanan
- 6. Investasi
- 7. Keamanan
- 8. Peraturan Renovasi
1. Status Hak Milik
Sebagian orang mungkin tidak tahu bahwa kepemilikan apartemen hanya berstatus HGB (Hak Guna Bangunan) yang berlaku selama 20 tahun saja. Artinya, Anda hanya akan memiliki sebuah unit dalam jangka 20 tahun dan setelah itu status kepemilikannya hilang atau dapat dipindahtangankan. HGB apartemen dapat diperpanjang lagi, namun tentu saja memerlukan waktu dan biaya tambahan. Statusnya pun hanya memiliki unit bangunannya saja, tidak dengan tanahnya.
Sementara rumah tapak memiliki hak milik yang bersifat permanen selama memiliki sertifikat resmi yang diakui negara. Areanya mencakup kepemilikan rumah sekaligus tanah tempat lahan berdiri.
2. Harga
Setiap apartemen memiliki range harga yang berbeda sesuai dengan jenis unit yang dimiliki. Dengan rata-rata luas bangunan yang lebih kecil dibanding rumah dan tidak adanya kepemilikan tanah, harga apartemen masih tergolong lebih murah dibanding rumah tapak.
Harga rumah tapak cenderung lebih mahal mengingat harga tanah yang selalu naik dari waktu ke waktu. Semakin luas lahan yang dimiliki, semakin mahal pula harga rumah tersebut. Namun hal ini sebanding dengan status kepemilikan yang didapatkan. Alternatif lain dalam mendapatkan hunian murah yaitu dengan mengajukan pembelian rumah subsidi.
3. Lokasi
Biasanya apartemen berlokasi di titik strategis yang dekat dengan wilayah perkantoran, pendidikan, atau hiburan. Anda dapat menghemat pengeluaran untuk ongkos kendaraan jika memilih tinggal di apartemen yang berada di pusat kota. Kemacetan dapat diminimalisir karena jarak antara apartemen dengan lokasi tujuan tidak begitu jauh.
Rumah dengan kualitas mewah bisa saja berada di dekat pusat kota, namun harganya akan jauh lebih mahal dibanding rumah yang berlokasi agak jauh dari keramaian. Jika Anda tidak keberatan untuk mengorbankan waktu tempuh ke kantor atau sekolah demi mendapatkan rumah yang lebih terjangkau, maka rumah subsidi bisa menjadi pilihan. Kenali dulu perbedaan rumah subsidi dan non subsidi agar mendapatkan pilihan terbaik.
4. Fasilitas
Apartemen memiliki segudang fasilitas mewah dan lengkap bagi para penghuninya yang berlokasi di gedung yang sama. Fasilitas bersama ini mencakup gym, kolam renang, club house, lift, spa, supermarket, dan lainnya.
Baca Juga: Peraturan Tinggal Di Apartemen
Sementara dalam komplek rumah tapak biasanya hanya memiliki taman, kolam renang, dan pos penjaga di gerbang masuk. Untuk pusat hiburan seperti supermarket atau gym tidak berada di komplek yang sama melainkan memiliki gedung terpisah sendiri seperti layaknya toko.
5. Biaya Bulanan
Pengeluaran bulanan rutin rumah tapak mencakup biaya listrik, air, kebersihan, kemananan (jika tinggal di komplek perumahan), dan perbaikan-perbaikan kecil lain.
Sementara biaya bulanan apartemen jauh lebih banyak. Selain yang disebutkan di atas, ada pengeluaran tambahan seperti biaya pemeliharaan, sinking fund, sampai biaya parkir.
6. Investasi
Jika dilihat dari segi investasi properti, baik rumah maupun apartemen dapat memberikan keuntungan finansial. Keduanya dapat disewakan harian, bulanan, maupun tahunan sebagai kost-kostan atau kontrakan.
Jika Anda memutuskan untuk menjual rumah atau apartemen dalam beberapa tahun ke depan, dapat dipastikan bahwa harganya akan naik. Terlebih jika lokasinya strategis dan berada di pusat kota.
7. Keamanan
Apartemen berada dalam gedung yang sama sehingga jalan masuknya hanya satu seperti layaknya gedung perkantoran atau mall. Di depan gerbang terdapat resepsionis dan petugas kemanan untuk memastikan bahwa hanya penghuni saja yang bisa masuk. Selain itu kunci pintu pun umumnya telah modern menggunakan teknologi canggih sehingga tidak gampang dibobol orang asing.
Sistem keamanan di rumah tapak berbeda-beda sesuai dengan kualitas perumahan. Di perumahan mewah terdapat pos penjaga di depan gerbang masuk untuk meminimalisir tindak kejahatan. Sementara di perumahan yang lebih sederhana tidak terdapat pos penjaga namun diganti dengan kegiatan ronda yang dilakukan warga.
8. Peraturan Renovasi
Di apartemen tidak leluasa melakukan renovasi karena status hak miliknya hanya HGB sehingga Anda perlu menghubungi pengembang (developer) jika ingin melakukan renovasi besar.
Pada rumah tapak, Anda dapat dengan leluasa melakukan renovasi apapun selama memiliki dana yang cukup. Namun perlu diingat bahwa di rumah subsidi ada peraturan yang tidak memperbolehkan renovasi sebelum 2 sampai 5 tahun dari masa kepemilikan.
Manakah Yang Lebih Baik?
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa apartemen cocok bagi Anda yang masih sendiri, baru menikah, atau yang ingin mendapatkan privasi maksimal.
Rumah tapak cocok jika Anda memiliki budget berlebih dan menginginkan hunian yang luas untuk keluarga.
Keduanya sama baiknya jika disesuaikan dengan kebutuhan. Sudahkan Anda mendapatkan pencerahan setelah membaca perbandingan rumah vs apartemen di atas?