Apa saja jenis-jenis dan cotoh investasi terpopuler di Indonesia yang aman bagi pemula? Dulu mungkin orang berpikiran kalau investasi adalah mainan orang kaya. Namun paradigma tersebut semakin bergeser. Kini investasi bukan lagi hal yang tabu, bahkan sudah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat terutama di kalangan generasi milenial atau gen Z.
Kemajuan teknologi yang berdampak pada beragamnya platform investasi online membuat kegiatan investasi menjadi mudah. Selain itu modal besar yang kerap mejadi penghambat tidak lagi menjadi alasan, karena kini semua orang bisa melakukan investasi dengan modal seminim mungkin.
Namun banyak orang melakukan investasi bukan karena sadar akan pentingnya tabungan untuk masa depan, melainkan karena ikut-ikutan dan ingin cuannya saja. Padahal tujuan investasi adalah untuk simpanan jangka panjang agar kondisi finansial tetap stabil saat sudah masuk usia pensiun. Mereka melakukannya tanpa strategi dan tidak memikirkan resiko karena belum benar-benar memahami tujuan atau bahkan pengertian dari investasi itu sendiri. Penting bagi Anda untuk paham betul apa tujuan investasi sebelum memulainya.
Apa Itu Investasi?
Untuk memahaminya, kita perlu tahu dulu pengertian investasi. Investasi merupakan proses penanaman modal, baik berupa uang maupun aset pada suatu benda dan lembaga tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan peningkatan nilai dari modal yang telah diberikan alias imbal hasil. Selain untuk mendapat keuntungan, investasi juga sering dimaksudkan untuk tujuan-tujuan tertentu di masa depan, misalnya alokasi dana pendidikan anak, pensiun atau sekadar mengamankan aset dari inflasi.
Ada banyak cara melakukan investasi melalui berbagai instrumen atau produk. Sebelum terjun langsung, alangkah baiknya untuk mengetahui dan memahami jenis investasi yang kini sedang populer. Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan produk terbaik dan memaksimalkan imbal hasil.
Jenis-Jenis Investasi
Jenis dan macam investasi dibedakan berdasarkan besaran nilai, jangka waktu, dan skalanya. Ada banyak sekali jenis investasi yang populer di Indonesia. Banyaknya jenis tersebut memberikan kemudahan kepada investor untuk memilih produk mana yang cocok sesuai profil resiko masing-masing.
Banyaknya jenis investasi tidak jarang membuat para investor bingung, terutama para pemula. Agar tidak menjadi target investasi abal-abal, yuk pahami dulu jenis-jenis investasi serta resiko dari masing-masing instrumen. Berikut diantara beberapa jenis investasi yang populer di Indonesia bagi pemula. Disertai dengan kelebihan dan kekurangan dari tiap jenis instrumen.
1. Deposito
Deposito termasuk jenis investasi jangka menengah dan tergolong populer sejak dulu kala. Deposito biasa disebut juga tabungan berjangka dimana kita sebagai investor diharuskan menyimpan dana atau modal pada jangka waktu tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang sudah ditentukan. Kemudahan deposito membuat investasi ini sangat diminati oleh berbagai kalangan, bukan hanya anak muda.
Kelebihan Deposito
- Keuntungannya tetap dan tidak akan mengalami penurunan karena sudah ditentukan dari awal
- Faktor resiko rendah
Kekurangan Deposito
- Tidak bisa mengambil dana sebelum waktu yang sudah ditentukan
2. Logam Mulia atau Emas
Emas dan logam mulia termasuk investasi jangka panjang karena harganya yang cenderung naik dari waktu ke waktu sehingga akan lebih menguntungkan jika disimpan dalam waktu yang lama. Produknya berupa barang riil yang bisa disimpan sendiri atau dititipkan. Investasi emas online menjadi salah satu pilihan bagi yang ingin melakukan transaksi secara cepat tanpa harus pergi ke toko langsung.
Investasi emas sudah populer sejak dulu dan sering dilakukan oleh generasi orang tua kita. Selain untuk menyimpan uang, emas juga bisa digunakan sebagai perhiasan. Cara investasi emas semakin beragam, seperti logam mulia Antam, emas batangan, atau tabungan emas digital yang disediakan berbagai platform online seperti marketplace sejenis Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya.
Kelebihan Emas
- Bisa diuangkan kapanpun karena tinggal di jual atau digadaikan
- Berupa barang riil sehingga memuaskan rasa kepemilikan
- Faktor resiko rendah
Kekurangan Emas
- Harus memiliki keamanan tinggi jika ingin menyimpan emas di rumah
3. Saham
Saham adalah salah satu jenis instrumen keuangan dan investasi jangka pendek yang sedang naik daun, terutama di kalangan anak muda. Investasi saham atau surat kepemilikan perusahaan sebetulnya sudah ada sejak dahulu, namun saat itu memiliki keterbatasan yakni harus membeli langsung ke perusahaan atau badan penyelenggara seperti Bursa Efek Indonesia sehingga tidak bisa dilakukan oleh semua orang.
Namun kini semua orang bisa membeli saham melalui ponsel berkat kemajuan teknologi yang sangat pesat. Tinggal pilih sekuritas yang aman dan diawasi OJK agar dana Anda aman. Saham cukup menjanjikan jika bisa menjalankannya dengan benar.
Sayangnya proses jual beli saham tidak sesederhana jual beli barang biasa karena perlu teknik analisa dan ilmu yang cukup agar mendapatkan keuntungan. Jadi, saham sebenarnya kurang cocok untuk para pemula yang baru melek investasi. Lebih baik pelajari dulu fundamentalnya agar paham betul segala resikonya.
Kelebihan Saham
- Keuntungan besar dalam waktu singkat
Kekurangan Saham
- Faktor resiko sangat tinggi
- Diharuskan belajar ilmu fundamental agar paham cara jual beli saham yang benar dan aman
4. Reksadana
Reksadana termasuk investasi untuk pemula. Jika ingin belajar berinvestasi namun belum cukup ilmu atau tidak punya cukup waktu, maka reksadana adalah jawabannya.
Banyak yang bilang bahwa reksadana mirip dengan saham. Keberadaannya pun sama populernya. Secara sederhana, reksadana adalah investasi yang dikelola oleh suatu lembaga yang disebut Manajer Investasi (MI). Anda akan menitipkan dana investasi kepada MI dan mereka yang akan mengelolanya ke dalam berbagai macam produk.
Baca Juga: Simulasi Tabungan Haji dan Bank Penyedia yang Bagus
Produknya bermacam-macam. Ada reksadana saham, reksadana obligasi, reksadana surat utang, reksadana sukuk, reksadana pasar uang, dan lain-lain. Jadi investor cukup menyimpan modal yang kemudian akan diteruskan oleh MI ke produk-produk tadi.
Naik turunnya reksadana juga dipengaruhi oleh pergerakan produknya. Misal reksadana saham, maka naik turunnya dipengaruhi oleh harga saham yang menjadi top holding dari MI yang kita pilih. Oleh karena itu, investor harus bisa menganalisa dan memilih MI yang terbaik yang bisa memberikan return maksimal. Ini bisa dilihat dari kinerja dan top holding-nya tadi.
Kelebihan Reksadana
- Tidak perlu modal besar. Bisa mulai investasi mulai dari Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah)
- Tidak membutuhkan ilmu investasi yang banyak karena dana akan dikelola oleh MI
- Tidak perlu memantau setiap saat
Kekurangan Reksadana
- Keuntungan lebih sedikit dibanding saham
- Jika membeli produk tidak akan langsung masuk ke portofolio. Harus diverifikasi dulu oleh MI dan memakan waktu kurang lebih 3 hari kerja. Kadang sampai seminggu
5. Properti
Bisnis properti bukan hal baru dan sudah banyak orang yang membuktikan keuntungannya. Jika Anda memiliki modal besar, investasi di properti seperti rumah, tanah, apartemen, ruko, kos-kosan, dan lain-lain bisa menjadi pilihan.
Properti termasuk investasi jangka panjang yang bisa dibilang minim resiko karena properti merupakan kebutuhan dasar manusia, jadi hampir tidak mungkin tidak terjual. Belum lagi harganya yang selalu naik membuat investasi ini sangat menjanjikan. Hanya satu kekurangannya yaitu modal besar yang harus disiapkan sehingga tidak bisa dilakukan oleh semua orang.
Kelebihan Properti
- Harga tidak akan pernah turun
- Bisa disimpan dalam waktu yang sangat lama sampai belasan tahun tanpa perlu ditempati
- Bisa disewakan
- Faktor resiko rendah
Kekurangan Properti
- Membutuhkan dana yang sangat besar
- Harus memperhatikan faktor lingkungan dan area sekitar sebelum memilih properti agar mendapat keuntungan signifikan
6. Asuransi Unit Link
Sesuai namanya, investasi satu ini berbentuk asuransi. Namun yang membedakan dengan asuransi pada umumnya yaitu penggabungan produk asuransi dengan investasi (seperti reksadana dll). Ibarat kata "sambil menyelam minum air", berinvetasi di produk ini akan mendapat 2 keuntungan sekaligus yaitu asuransi untuk masa depan dan manfaat investasi yang memungkinkan uang bertumbuh.
Baca Juga: Penjelasan dan Jenis Asuransi Kendaraan
Kekurangan dari produk investasi ini adalah tidak dapat keleluasaan untuk menghentikan investasi jika sedang kesulitan finansial di tengah jalan.
Kelebihan Asuransi Unit Link
- Mendapatkan dua keuntungan sekaligus: asuransi dan penambahan uang tunai dari investasi
Kekurangan Asuransi Unit Link
- Memiliki resiko kerugian uang jika nilai investasi sedang turun
- Tidak bisa berhenti menabung di tengah jalan
7. Peer To Peer (P2P) Landing
Mungkin banyak yang belum tau mengenai jenis investasi ini karena terbilang baru di Indonesia. Namun dengan semakin pesatnya pertumbuhan perusahaan fintech yang meminjamkan uang secara online, peer to peer landing pun kian diminati.
Secara sederhana, alur dari peer to peer landing adalah investor meminjamkan uang kepada perorangan atau lembaga yang membutuhkan, contohnya perusahaan fintech tadi. Investor akan mendapat keuntungan dari bunga pinjaman.
Jika akan berinvestasi di peer to peer landing, pastikan hanya meminjamkan uang ke perusahaan yang berlisensi dan diawasi OJK ya.
Itu dia beberapa contoh produk investasi beserta penjelasannya. Sebelum membuat keputusan finansial, pastikan sudah mengetahui profil resiko dan tujuan investasi Anda. Jangan hanya ikut-ikutan tren tanpa pertimbangan yang matang.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari informasi dan referensi mengenai jenis-jenis investasi bagi pemula dan penjelasannya.